Jumat, 30 Juli 2010

Punk Muslim, Ketika Idealisme Punk Melebur dengan Islam

Siapa yang menyangka kehidupan jalanan ternyata tak seburuk yang dibayangkan. Di antara segerombolan pengamen, anak-anak jalanan, pedagang asongan, yang kerap diidentikkan dengan minuman keras, ngelem (menghirup aroma lem aibon), narkoba, free sex, dan sebagainya, masih ada setitik cahaya yang memberikan harapan bahwa dakwah di kalangan yang dianggap termarjinalkan ini masih ada dan mungkin dilakukan. Salah satunya adalah komunitas yang menamakan diri mereka Punk Muslim.

Punk Muslim berdiri pada Ramadhan 1427 H, hampir 3 tahun lalu, yang digagas oleh seorang Budi Khoironi, yang akrab dipanggil Buce. Buce yang jebolan pesantren ini menganggap masih ada harapan untuk memperbaiki kondisi pemuda yang berada di komunitas punk yang sudah telanjur dianggap hidup tanpa orientasi, antikemapanan, dan meninggalkan agamanya.Susah payah Buce merangkul anak-anak punk dan mengajak mereka kembali ke Islam, agama yang sebagian besar dianut oleh komunitas ini. Pilihan Buce untuk hidup di jalanan adalah pilihan untuk menyentuh objek dakwah yang tak pernah disentuh, yaitu anak-anak jalanan. Keprihatinan dan kesukaan Buce terhadap musik dan kesenian sempat dituangkannya dalam sanggar kesenian bernama Warung Udix Band, sekitar 8 tahun lalu. Di sanggar inilah, anak-anak jalanan berkumpul untuk latihan band sekaligus belajar mengaji. Namun ternyata, kedekatan Buce dengan komunitas punk dan anak jalanan tidak berlangsung lama karena Allah swt memanggil Buce pada Mei 2007. Buce meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sebelum meninggal, Buce telah menitipkan amanah untuk membimbing dan mengasuh komunitas punk dan anak jalanan tersebut kepada Ahmad Zaki.

Buat Zaki, bergaul dengan komunitas punk dan anak jalanan ternyata tak semudah yang dibayangkan. Pada awalnya, dirinya pun tidak diterima oleh komunitas punk tersebut, tapi dengan usaha yang keras, Zaki pun dapat melanjutkan tongkat estafeta dari Buce yang diembankan kepadanya. Kuncinya hanya satu, Zaki selalu mengingat pesan Buce untuk tidak menggunakan bahasa-bahasa yang terlalu elit dan bersifat menggurui kepada komunitas itu. Walhasil, dalam percakapan, kata lu-gue sudah jadi unsur wajib dalam bahasa yang mereka gunakan selayaknya sahabat, bukan antara guru dengan murid.

Zaki melanjutkan usaha Buce dengan menggelar pengajian rutin untuk anak-anak jalanan mulai 1428 H, seminggu dua kali, yaitu malam Selasa untuk belajar membaca Alquran, dan malam Jumat untuk kajian keislaman yang sifatnya diskusi dan berbagai ilmu tentang Islam. Menurut Zaki, panggilan hatinya untuk membimbing anak-anak punk kembali ke Islam lebih besar daripada janjinya kepada Buce untuk membina anak-anak punk tersebut. Walhasil, meskipun jumlah peserta pengajian anak-anak jalanan tersebut berkurang dari 50 orang hingga menjadi 20 orang, Zaki tetap optimis karena itu adalah sunnatullah. Peserta pengajian itu berasal dari berbagai profesi, usia, dan latar belakang pendidikan, seperti ada yang hanya tamat kelas 2 SD hingga S1, berusia 15 hingga 28 tahun, dan ada yang berprofesi sebagai pedagang asongan, pengamen, pelukis, bahkan pemahat patung, ada yang laki-laki dan ada pula perempuan. Jumlah yang sedikit itu tetap dioptimalkan Zaki untuk tetap mengingatkan mereka agar menghindari hal-hal negatif dan menanamkan nilai-nilai akhlak Islami. Salah satu upaya Zaki adalah dengan memanajemen band 'warisan' Buce bernama Punk Muslim.

Punk Muslim (PM) beranggotakan Ambon, Asep, Mongxi, dan Lutfi. Dahulu, Buce sempat menjadi vokalis Punk Muslim sebelum dia wafat. Sepeninggal Buce, PM sebagai sarana dakwah anak-anak punk memfokuskan tujuannya kepada dua hal, yaitu gerakan (movement) dan musik. Selain pengajian, PM lebih menggali gerakan dan konsep musiknya lebih dalam agar sarat makna dan kualitas yang lebih baik. PM telah mengeluarkan album pertama bertajuk Soul Revolution dan sebanyak 1000 kaset album tersebut dibagikan gratis kepada para peminat band yang beraliran campur-campur ini: ngepunk, ngerapp, bahkan kadang etnik.

Punk Muslim telah manggung di beberapa mal dan kampus, seperti Pangrango Plaza, Margo City, ITC Cempaka Mas, Univ. Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Univ. Negeri Jakarta. Selain itu, PM juga melayani permintaan untuk pentas di komunitas punk, sekolah-sekolah, dan pengajian rutin.

Kepiawaian PM dalam bermusik diasah setiap malam Jumat di rumah Ambon di sekitar Vespa, Pulogadung, yaitu dengan latihan rutin. PM juga dijuluki Nasyid Underground karena aliran musiknya yang banyak menyuarakan syair Islami tapi dengan gaya punk. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, banyak kalangan yang dapat menerima gaya bermusik Punk Muslim hingga permintaan albumnya pun membludak. Kini, PM sedang merampungkan album kedua.

Zaki sebagai pengasuh PM pun melakukan berbagai variasi kegiatan untuk komunitas ini, seperti mabit tiap dua bulan sekali, tafakur alam setiap tahun, dan rekrutmen. Selain kegiatan tersebut, PM juga kebanjiran agenda silaturahim, bulan lalu, PM jaulah ke komunitas punk di Indramayu yang juga merasakan hidayah untuk kembali ke Islam dengan meneladani PM di Jakarta.

Salah satu PR bagi Zaki dalam pembinaan komunitas punk ini adalah meluruskan paradigma pergaulan yang lekat pada sebagian besar anak-anak punk, misalnya soal free sex. Sebagian anak-anak punk mengakui telah melakukan dosa besar dan ada pula yang menikah karena telah hamil. Ada pula yang menjalani proses pernikahan dengan seorang muslimah penghafal Alquran 18 juz, namun gagal karena beberapa alasan. Zaki mengakui, intensitas pergaulannya dengan anak-anak punk juga mengundang kritik dari berbagai pihak, misalnya dari keluarga dan sahabat. Tak sedikit dari mereka juga enggan mengikuti Zaki untuk berdakwah di kalangan minoritas tersebut. Namun, Zaki terus bertahan dan berharap ada teman-teman dai yang mengikuti jejaknya. Terakhir, Zaki mengingatkan dengan tulus, bahwa anak-anak punk dapat pula menjadi agent of change jika saja ada yang terus membimbing dan mengarahkan mereka dalam keislaman.

Punk Muslim dapat dihubungi lewat Ahmad Zaki di 0852 162 88 236 atau http://punkmuslim.multiply.com. (Ind)




















\m salam metal satu jari

Rabu, 26 Mei 2010

Graffiti Islami Ala Barat (Seni Islam Untuk Masyarakat Urban)

Banyak cara untuk mengekspresikan suatu keindahan salah satunya dengan lukisan. Tapi lukisan yang satu ini cukup berbeda dengan apa yang biasa kita lihat.

Lukisan dinding dengan warna-warna cerah dihiasi dengan garis-garis lengkung, komposisi warna yang tidak beraturan dengan tulisan menggunakan huruf-huruf kapital yang di beri bentuk-bentuk tidak lazim. Kalimat yang ditulis “Remember God, Feed the Poor atau Free Gaza” serta ditulis dengan huruf Arab di sisi atas dan bawahnya dan inilah yang disebut 'Graffiti Islam'.
 

Kita bisa melihat lukisan graffiti dengan pesan-pesan Islami ini di dinding yang ada di Melbourne, Burnley atau papan iklan yang ada di kawasan Bronx.

Seorang seniman muslim bernama Muhammad Ali – 30 tahun- dari Birmingham Inggris telah menciptakan suatu seni lukis jalanan dengan pesan-pesan Islami yang diambil dari kaligrafi Quran serta memadukannya dengan bentuk dan warna-warna pop.


Misi yang ingin disampaikan Ali dalam setiap lukisan graffitinya adalah mempromosikan budaya dialog dan menciptakan perdamaian dunia melalui lukisan graffiti dengan pesan-pesan relijius.
“Anda tidak akan menemukan seorang anak muda – hitam, putih, Muslim, Kristen atau Yahudi yang sorot matanya tidak akan berbinar kita anda menyebut graffiti,” kata Ali – yang baru-baru ini menerima penghargaan dan memenangkan “South Bank Show's Arts' Council Diversity Award” pada Januari lalu.

Dipengaruhi oleh nilai-nilai keimanan Muslim yang dimilikinya, Ali tidak berusaha untuk “berkhotbah” secara langsung, pemilihan kata-kata dari Al-Quran atau Hadits – menurutnya dapat dimengerti oleh semua orang yang beriman maupun tidak.
Di Melbourne misalnya – Ali membuat lukisan graffiti untuk penghematan air – sebuah pesan khusus yang ingin dia sampaikan berkaitan dengan kekeringan yang tengah melanda – dengan sebuah perkataan dari Nabi Muhammad,” Apa yang aku katakan bahwa air hujan akhirnya datang dari Allah”, sebuah pesan yang telah ada sejak 1400 tahun lalu dan masih relevan sampai sekarang.

Dia berpikir secara cermat tentang di mana dia akan menempatkan ayat-ayat suci dalam setiap lukisan graffitinya. “Jika ayat-ayat suci itu akan muncul di dinding, saya akan membuat lukisan graffiti di tempat yang tinggi untuk menghindari kemungkinan orang melukis kembali yang telah saya lukis atau orang akan mengencingi lukisan tersebut.”
Menjadi seorang pelukis jalanan ilegal sejak remaja, Ali kembali ke Islam, sebuah kepercayaan dari keluarga besarnya yang ada di Bangladesh.
“Islam tidak sekedar duduk dalam ruangan untuk beribadah sepanjang hari,” kata Ali.
“Banyak dari masyarakat Muslim yang menjadi taat dalam beragama menolak dan meninggalkan segala sesuatu yang berasal dari masa lalu, terutama jika hal itu dipandang terlalu kebarat-baratan,” ia menjelaskan.”Saya rasa graffiti tidak bertentangan dengan keimanan. Menulis dan melukis sesuatu yang indah sesuai dengan seni dalam pandangan Islam.”
Apakah semua semua seni haram – terlarang untuk umat Islam?”Tidak,” kata Ali. “Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita bahwa penggambaran yang bersifat figuratif dan dijadikan berhala sebagai simbol ibadah sebaiknya dihindari dan terlarang bagi umat Islam. Tetapi Nabi Muhammad tidak pernah menghalangi jiwa kreatif setiap orang selagi tidak bertentangan dengan Islam.
Berkunjung ke sebuah mesjid, dan anda akan melihat dekorasi kaligrasi Islam di dinding mesjid, Ali menjelaskan. Dan banyak kaum muslimin yang memiliki lukisan kaligrafi yang tergantung di dinding rumah mereka. “ Dan sekarang banyak umat Islam yang lupa untuk mengekspresikan karya seni kreatifnya dengan firman Allah.
Untuk menghindari kesenjangan budaya antara budaya Islam dan barat, Ali telah sering di undang untuk membuat lukisan dinding yang berupa graffiti dan memberikan seminar tentang hal itu di sekolah-sekolah yang ada di Amerika, Australia dan Canada dan respon positif banyak yang dia dapat dari kegiatan yang ia lakukan tersebut. Walau ada juga kesalahpahaman yang dia terima.
Di Chicago dalam kunjungannya ke dewan kesenian yang ada di sana, dia pernah diminta untuk menghentikan lukisan dinding yang sedang ia buat oleh pihak pemadam kebakaran lokal. Mereka menganggap tulisan Arab yang dia lukis merupakan representasi dari kejadian menara kembar 911. (fq/to) (eramuslim.com)


Sewun, IKT AK
 

Senin, 17 Mei 2010

10 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Propaganda

1 - Menyajikan fakta (kebenaran) bukan berarti terlepas dari yang namanya propaganda; propaganda berkembang pesat dalam menyajikan berbagai jenis kebenaran, termasuk fakta yang hanya mengandung setengah kebenaran, fakta yg sama sekali tidak benar, fakta yang terbatas, lepas dari konteks kebenaran itu sendiri. Propaganda modern yang paling efektif adalah ketika propaganda tersebut menyajikan informasi seakurat mungkin. Menyajikan Kedustaan yang besar atau Kebohongan Tinggi merupakan bentuk propaganda yang paling tidak efektif.

2 - Propaganda tidaklah begitu banyak didesign untuk mengubah pendapat sebanyak sebagaimana ia didesign untuk memperkuat pendapat, prasangka dan sikap yang ada. Propaganda yang paling berhasil adalah propaganda yang akan mendorong manusia untuk beraksi atau sebaliknya memperkuat sesuatu yang tadinya sudah diyakini oleh manusia sebagai kebenaran, kemudian dijadikan sedemikian hingga orang itu tidak lagi mempercayai kebenaran tersebut dan menjadikannya malas melakukan kebenaran yang sebelumnya telah ia yakini.

3 - Pendidikan tidaklah memerlukan perlindungan maksimal melawan propaganda. Para cendikiawan dan mereka "yang berpendidikan" merupakan komponen yang paling ringkih terhadap kampanye propaganda, karena mereka: cenderung menyerap kebanyakan informasi (termasuk informasi dari tangan kedua, kabar dari orang, desas-desus, dan informasi yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya); terpaksa memiliki pendapat atas hal-hal yang terjadi pada suatu hari tertentu dan hingga dengan begitu mereka mengekspos pendapatnya sendiri lebih daripada pendapat-pendapat orang lain dan mengkampanyekan propaganda; dan menganggap diri mereka sendiri bebas dari pengaruh propaganda, dengan cara demikian mereka telah membuat diri mereka sendiri lebih rentan terhadap propaganda.


4 - Apa yang membuat penelitian mengenai propaganda menjadi demikian meragukan adalah bahwa secara umum hal tersebut dianggap sebagai penelitian sisi yang lebih gelap dari sifat kami; penelitian mengenai kejahatan mereka lawan sisi baik kami. Mereka yang kami pertimbangkan sebagai kejahatan yang berkembang pesat dalam propaganda, sementara kami hanya menyebarkan kebenaran saja. Cara terbaik untuk mempelajari propaganda adalah dengan memisahkan pertimbangan-pertimbangan etis seseorang dari fenomena gejala itu sendiri. Propaganda berkembang pesat dan eksis, demi kepentingan etis dan tidak etis.

5 - Propaganda mencoba mengubah pendapat umum, khususnya untuk menjadikan orang agar menyesuaikan diri terhadap sudut pandang propagandis. Dalam segi ini, propaganda manapun merupakan suatu bentuk manipulasi, untuk merubah aktivitas individu menjadi aktivitas khusus.

6 - Bentuk-bentuk komunikasi Modern, termasuk media massa, merupakan alat-alat propaganda. Tanpa pemusatan monopoli media massa, bisa dipastikan tidak ada terjadi propaganda modern. Untuk propaganda agar berkembang pesat, media harus tetap terpusat, kantor berita dan layanannya harus dibatasi, pers harus berada di bawah pimpinan pusat, dan radio, film, dan monopoli televisi harus meliputi semuanya.

7 - Setiap orang harus peduli terhadap yang namanya propaganda, keterbatasannya, kekuatannya, pengaruhnya, dan kualitas persuasifnya, manakala seseorang menguasainya. Dengan mengatakan bahwa "seseorang bebas dari pengaruh propaganda" justru itu merupakan suatu tanda pasti bahwa propaganda tersebut telah tersebar dalam masyarakat.

8 - Propaganda Modern bermula di negara berhukum thoghut Amerika Serikat pada awal Abad 20-an. Selama Perang Dunia I, media massa diintegrasikan dengan metode hubungan masyarakat dan periklanan demi mengadvokasi dan membiayai bantuan untuk perang. Dewan Kembu mendirikan kampanye humas Amerika pertama untuk menyebarkan dan menebarkan ajaran injil dengan cara Amerika ke seluruh penjuru bola dunia.

9 - Di Negara thoghut Amerika Serikat, propaganda komersial pribadi merupakan hal yang sama pentingnya dengan gagasan demokrasi propaganda pemerintah. Iklan komersial menarik perhatian orang-orang melalui periklanan, yang merangsang fantasi dan dorongan hati yang tidak masuk akal, merupakan beberapa bentuk propaganda yang paling tersebar dalam keberadaannya hari ini.

10 - Propaganda dalam suatu sistem kuffar demokrasi memperlihatkan fakta dalam pengertian bahwa propaganda tersebut menciptakan "pengikut sejati" yang secara ideologi terikat dengan perkembangan demokrasi tersebut sebagaimana lainnya yang terikat secara ideologi atas kontrolnya. Pengabadian sistem kuffar demokrasi dan keyakinan ideal dalam menghadapi kekuatan yang terpusat dalam institusi-institusi propaganda (baik itu media maupun institusi-institusi politik) merupakan suatu bentuk kemenangan propaganda busuk yang terjadi dalam masyarakat modern Amerika (
ص'l).


Artikel ini disusun oleh Nancy Snow, Ph.D. (Jacques Ellul, Propaganda) yang kemudian diterjemahkan secara bebas tanpa mengurangi makna yg sebenarnya.

Sumber: Theunjustmedia

Sewun, IKT AK

Senin, 19 April 2010

Graffiti? Menggunakan Pilox Sebagai Alat Propaganda


Dua orang pemuda tidak jelas  memakai balaclava dan di tangannya tergenggam pilox sebagai “senjata aksi”. Keduanya terlihat asyik mencorat-coret tembok yang awalnya putih bersih. Sesekali mereka melihat ke kanan-kiri untuk memastikan tidak ada seorangpun yang melihat mereka “beraksi”. 

Apa yang dilakukan mereka?
Banyak orang mengatakan yang dilakukan orang-orang tadi adalah bombing. Kesannya seperti menjatuhkan bom ke sebuah tempat layaknya anjing keparat Israel yang menghujani Gaza saat ini dengan bom-bom pengecut mereka. Tapi tentu bukan ini yang dimaksud. Namun bisa jadi juga itu  yang mereka inginkan karena keterbatasan mereka. Segala kemungkinan & keinginan bisa saja terjadi tergantung motif dibelakangnya.
Kembali ke masalah bombing tadi, coretan atau gambar yang mereka tuangkan lebih dikenal dengan sebutan Street Art atau lebih ngetrend lagi disebut graffiti. Grafitti sendiri berasal dari bahasa Itali yaitu “graffito” atau “graphein” (Yunani) yang berarti menulis. Populer dengan sebutan graffiti. Dia adalah kegiatan yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng. Tidak ada yang mengetahui secara jelas kapan seni yang satu ini mulai populer di dunia. Beberapa bukti menunjukan bahwa graffiti sudah ada pada masa pemerintahan kerajaan Roma. Disinyalir kebudayaan Mesir Kuno pun sudah mengenal ini. Dapat dilihat dari lukisan-lukisan di dinding Piramid yang mengkomunikasikan sebuah bahasa tertentu. Bahakan di Indonesia sekali pun, graffiti sudah begitu dikenal apalagi ketika jaman revolusi. Jargon Merdeka Atoe Mati begitu sering kita lihat dalam buku-buku sejarah. Betul kan?
Graffiti pun mulai mengalami perubahan dari masa ke masa dan akhirnya sekarang lebih kita kenal dengan modern graffiti. Pada perkembangannya tersebut, graffiti  awal 70-an di Amerika dan Eropa menjadi sebuah jati diri kelompok yang menjamur di daerah-daerah urban. Namun karena citranya yang kurang bagus, graffiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, graffiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.
Oleh karena itu, di beberapa negara grafitti menjadi sebuah hal yang tabu bahkan kriminal, di Indonesia sendiri belum jelas pasal-pasal mengenai hal yang satu ini. Jika para bomber (sebutan untuk para pembuat grafitti) tertangkap tangan, mereka hanya harus menghapus hasil kerja mereka tersebut.
Berbeda dengan Amerika Serikat, setiap negara bagian memiliki peraturan sendiri untuk masalah ini. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa graffiti adalah kegiatan ilegal. Di Philadelphia tahun 1984 dibentuk Philadephia Anti-Graffiti Network (PAGN). Program ini menyediakan tempat yang sangat layak, namun jika para bomber tersebut membuat graffiti di luar wilayah tersebut, maka hukuman yang berat pun harus siap mereka terima.
Umumnya graffiti dijadikan sarana para bomber untuk menyuarakan jiwa sosial mereka. Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding. Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di graffiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidakpuasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk Kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar. Di zaman modern, graffiti lebih sering bersifat provokatif. Misalnya terlihat pada perang Palestina-Israel. Juga berfungsi sebagai luapan emosi dari ketertindasan, ketidakadilan sosial, dan sebagainya.
Namun meskipun graffiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun graffiti tetap merupakan ekspresi yang harus dihargai. Sebab ia adalah merupakan perwujudan bentuk ekspresi atas kondisi yang ada. Mereka peduli dan sangat konsren atas sesuatu isu dan mencoba mempropagandakan agar apa yang terjadi bisa dirasakan orang lain juga.
Aliran atau gaya dalam graffiti cukup banyak. Namun pada umumnnya grafitti terbagi atas 3 hal; Radikal & Politis, Dekoratif, serta  Melawan hukum. Isu-isu inilah yang selalu ditampilkan dari para bomber. Tiap bomber memiliki kecenderungan masing-masing atas pilihannya. Beberapa memilih graffiti-graffiti bertema sekedar dekoratif semata. Namun beberapa yang lain memilih tema-tema Against The Law seperti Cops Kill People With Guns, We Kill Cops With This!. Sedangkan yang lainnya memilih untuk melakukan bombing atas isu-isu sosial, politis seperti Free Palestine, Hancurkan Kapitalis & Sosialis, Save Palestine With Jihad, Jihad! Angkat Senjatamu Mujahidin! Hey Muslim Palestine Calls You, dll. Ini mereka lakukan sebagai bentuk kritik & kekecewaan mereka atas keadaan yang terjadi. Dan sangat mungkin karena ketidakmampuan mereka untuk memberikan bantuan yang sepantasnya. Lalu daripada tidak membantu sama sekali mereka mendorong orang agar mamu untuk memberikan konstribusi nyata bagi apa yang mereka propagandakan dalam graffiti-nya.
Bagi yang merasakan situasi sekarang ini, tentu semua paham akan kondisi yang terjadi. Terlebih bagi mereka yang merasa peduli akan sebuah kata yang namanya perubahan. Mungkin salah satu dari pilihan model graffiti ini bisa dijadikan sebagai alat propaganda. Karena graffiti telah dikenal cukup ampuh untuk mencela pemerintahan, membungkam para hipokrit dan mempropagandakan opini agar orang-orang mau berubah. So, pilihan ada di anda semua. Be a Bomber? Atau lebih dari itu? Menjadi seorang Jihady Bomber??? Semoga!
Sewun, IKT AK 

Minggu, 11 April 2010

ZIONISME juga menyerang generasi muda Islam melalui musik Underground

“selain itu, kita juga menggunakan seni untuk mengarahkan masyarakat dan individu – individu dengan teori – teori dan pernyataan yang dimanipulasi secara licik, dengan peraturan – peraturan kehidupan secara umum dan bentuk lainnya yang tidak lazim, yang semuanya tidak dipahami oleh masyarakat goyyim…” Petikan Bab 5 ayat ke 4 dari ke24 Protokol Zionisme.

Sungguh, belum selesai masalah umat islam yang lainnya, zionisme juga sudah menyiapkan senjata baru untuk mempersiapkan penghancuran umat islam melalui seni. Dan dunia underground ternyata cukup efektif menjadi wadah penghancuran generasi muda islam di Indonesia.

Lalu apa tujuannya? Jika setiap elemen di Indonesia sudah tersusupi pemikiran Zionisme maka sungguh yang terjadi adalah perpecahan umat islam. Mulai dari isu liberalism, Ahmadiyah serta aliran sesat lainnya. Kaderisasi zionisme paling manjur di Indonesia salah satunya adalah merusak generasi muda islam.

Kenapa generasi muda? Karena jika anda ingin menghancurkan sebuah Negara dan perdaban maka hancurkan dulu generasi mudanya karena ditangan merekalah kepemimpinan akan beralih di masa depan.

Begitulah fakta lapangan membuat kami tersadarkan betapa zionisme sudah sangat menyusup kepemikiran generasi muda Indonesia. Melalui kultur underground kita dapat melihat ada begitu banyak generasi muda islam makin terjauhkan dari pemahaman mereka tentang islam bahkan cenderung mengkritisi.

Musik Underground. Mendengar kalimat ini tentunya membuat banyak orang jadi mengidentikannya dengan dunia musik hingar bingar yang asing untuk telinga awam. Mulai dentuman distorsi yang ingin memecahkan telinga hingga pemikiran – pemikiran idealis para penghuni jagad raya dunia musik anti kemapanan ini.

Di Indonesia sendiri musik underground bukanlah barang baru. Music punk, Skinhead, Metal dengan berbagai macam alirannya dari Grindcore hingga Brutal death bahkan Hiphop dan Pop kultur sendiri sudah mewabah seperti kacang goreng.

Di negeri mayoritas muslim ini, gaya hidup para musisi underground tidak sedikit yang memperlakukan idealis mereka tersebut lebih tinggi dari kenyakinan islamnya.

Lalu darimanakah musik underground ini bermula? Menjawab pertanyaan ini bukanlah hal yang mudah, karena underground sendiri adalah kontra kultur yang hadir sebagai perlawanan terhadap kebosanan hidup dan kemapanan yang hipokrit. Setidaknya begitulah kata mereka para penghuni jagad underground ini.

Underground lahir dari ragam yang berbeda dengan latar belakang berbeda. Namun pada akhirnya ada sesuatu yang menarik belakangan ini kami dapatkan dari penelitian kami. Coba anda perhatikan gambar salah satu poster acara musik underground ini :

Gambar tangan di poster ini bukan tidak bermakna. tapi ini adalah salah satu simbol penggambaran SATANIC (pengikut SETAN) yang menjadi salah satu ritual masyarakat Zionisme. Berikut buktinya :

Kode-kode tangan bertanduk yang sering digunakan anak muda pecinta musik ternyata secara tidak sadar sudah membawa banyak generasi islam kepada kesesatan dan bahkan ini sudah menjadi budaya yang mewabah hingga ke dunia musik komersial. Padahal tangan ini adalah simbol loyalitas bagi para pengikut agama Qabbalah yang menjadi kenyakinan zionisme dan bertuhankan SATAN. Hampir semua pengikut satanic pasti menggunakan cara ini untuk membuktikan siapa mereka.

Orang-orang besar dunia bahkan tidak sedikit yang sudah menjadi anggota dari jaringan SATANIC ini.

Simbol tangan setan ini adalah salah kode dari jaringan Zionisme yaitu ILLUMINATI dan kini mereka sudah banyak memprovokasi anak muda islam di Indonesia dengan musik-musik underground.


Seorang musisi legendaris underground menceritakan pada redaksi bahwasanya memang di Indonesia telah terjadi penyusupan zionisme melalui musik underground. Salah satu tokoh Yahudi yang di kirim ke Indonesia bernama Jeremia Walah yang memang mengemban misi merusak mental, jati diri dan perilaku anak muda indonesia dengan budaya barat (yahudi-zionis) melalui musik-musik anti kemapanan dan merusak pemikiran dengan ide-ide dari syair-syair musik tersebut.

Jadi jangan aneh, bukan hanya di Indonesia generasi islam di rusak oleh konspirasi penyusupan ini. Bahkan di negeri islam seperti Arab Saudi pun sudah banyak generasi islam tidak sadar telah mengkonsumsi budaya zionisme secara taklid tan terjebak pada sebuah kebodohan yang sangat parah. Contoh lihat saja gambar muslim dan muslimah diatas. Krisis identitas inilah yang sebenarnya menjadi cita-cita Zionis yahudi untuk menjalankan agenda mereka menguasai dunia.

"Untuk sementara, mungkin kita akan berhasil dihadapkan suatu koalisi seluruh goyyim di dunia. Tapi terhadap bahaya ini, kita di indungi oleh perpecahan yang ada di antara mereka..."Petikan Bab 5 ayat ke 5 dari ke24 Protokol Zionisme.

Pada akhirnya jika sudah seperti ini, berhasillah Zionisme mengadu domba umat islam yang lugu dan tidak tahu apa-apa dengan umat islam yang mengerti kebusukan Zionisme.

Lihatlah betapa generasi islam makin begitu mudah dibodohi dan larut dalam euforia budaya zionis dan secara tidak sadar telah mengikuti gaya hidup Zion.

Di negara negara Arab sendiri tidak sedikit banyak anak muda yang mengklaim islam namun tetap terbawa arus satanic.

Dalam hal ini, sungguh invasi seni islam harus diperluas dan dikordinir agar rapi.

"kejahatan yang terorganisir mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir" inilah pesan Ali Bin Abu Thalib RA.

Karena itulah wahai pemuda islam. Dunia seni adalah dunia yang rentan penyusupan, dan para musisi zionisme sendiri telah melakukan agenda besar untuk menghancurkan generasi islam melalui seni dengan membuat perkumpulan perkumpulan musisi pro zionis, dan menyebarkan doktrin anti islam melalui musik-musik yang mereka buat dan sebarkan.

Perhatikanlah gambar musisi metal underground diatas yang memegang bendera israel ini...

Sedangkan gambar ini, ini adalah salah satu poster dari sebuah acara underground di eropa yang di adakan oleh komunitas musisi pro zionisme, mereka menamakan komunitas mereka ZION ROCK CLUB.

Dalam hal ini, sudah waktunya kita semua melihat bahwa Underground merupakan salah satu medan dakwah yang harus ditembus oleh para pemuda islam. Sebuah perang pemikiran berlangsung keras disana.

Sebuah agenda besar untuk merusak generasi islam sebelum mereka memang hendak menghancurkan peradaban islam secara total.

Harus ada strategi pendekatan yang dibangun secara rapi dan matang untuk masuk ke dunia underground ini. Karena sesungguhnya Zionisme telah menculik begitu banyak sanak saudara kita. Mereka telah mengambil bahkan membunuh pikiran saudara-saudara kita dan merubahnya menjadi pemikiran pemikiran yang menguntungkan agenda besar Zionisme yang tertuang di ke 24 PROTOKOL ZIONISME.

Sungguh kawan-kawan dibalik pertempuran kita melawan konspirasi barat yang tak henti-hentinya menyerang Islam melalui liberalisme, aliran sesat, demokrasi barat. Underground bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu senjata zionis paling ampuh untuk menyerang islam kelak suatu ketika para pemuda islam yang tidak tahu apa-apa terlanjur tertipu dengan iming-iming kebebasan semu dari tatanan semu bernama Underground ini.

Bukan mungkin suatu saat Zionisme akan memperalat anak-anak muda di underground untuk di adu domba dengan gerakan islam, dan akhirnya menjebak umat islam dalam perpecahan berkepanjangan.


kita tidak boleh tinggal diam...

oleh : Muhammad Thufail Al Ghifari


Sebarkan informasi ini untuk pemuda muslim lainnya. Hal ini untuk mempersempit bahkan memberanguskan ruang gerak manusia-manusia anjing zionisme keparat.

PERLAWANANKU adalah REVOLUSIKU

AZA (ANTI ZIONIST ACTION)

adikurniawan

Sewun, IKT AK